Friday, February 8, 2019

[VIDEO] Menyingkap Wara' Dusta Orang Yang Alergi Bantahan & Manhaj Tahdzir


#Faedah_Manhajiah
🚇MENYINGKAP WARA' DUSTA ORANG YANG ALERGI BANTAHAN & MANHAJ TAHDZIR

❱ Asy-Syaikh al-'Allamah Shalih al-Fauzan hafizhahullah

[ Penanya: Pertanyaan kedua ]

Telah menyebar sikap wara’ dusta (merasa sok berhati-hati –pent) diantara para pemuda,

yaitu:
(•) jika mereka mendengar orang-orang yang menyampaikan nasehat dari kalangan para penuntut ilmu atau ulama dengan cara mentahdzir bid’ah dan orang-orangnya serta manhaj dan hakekat mereka dan membantah mereka,
(•) dan terkadang dengan menyebutkan nama-nama sebagian mereka walaupun orangnya telah meninggal, karena masih ada manusia yang tertipu dengannya,
(•) dan semua itu dilakukan dalam rangka membela agama ini serta menyingkap orang-orang memakai pakaian palsu dan menyusup di barisan ummat ini untuk menyebarkan perpecahan dan permusuhan di tengah-tengah mereka.

Maka bagaimana pendapat Anda tentang masalah ini?

[ Asy-Syaikh ]

[+] Kaedah dalam hal ini adalah:

√ - Boleh mengingatkan kesalahan dan penyimpangan serta menjelaskannya kepada manusia,

(•) dan jika perkaranya membutuhkan maka boleh menyebutkan nama orang-orangnya agar manusia tidak tertipu dengan mereka,
(•) terlebih lagi orang-orang yang memiliki penyimpangan pemikiran atau manhaj dan mereka ini dikenal luas oleh manusia dan manusia berbaik sangka kepada mereka,
= maka tidak mengapa disebutkan nama-nama mereka dan mentahdzir mereka.

√ - Dan para ulama telah membahas dalam ilmu jarh wa ta’dil,

(•) mereka menyebutkan para perawi dan kritikan-kritikan terhadap mereka bukan dalam rangka menjatuhkan pribadi mereka,
(•) tetapi hanya dalam rangka menasehati ummat agar jangan sampai mengambil dari mereka perkara-perkara yang padanya terdapat kejahatan terhadap agama atau kedustaan atas nama Rasulullah [ﷺ].

[+] Jadi kaedahnya:

√ - yang pertama hendaklah kesalahannya diingatkan tanpa menyebutkan nama orangnya, jika akan mengakibatkan madharat atau tidak ada faedahnya dengan menyebutkannya.

√ - Adapun jika perkaranya membutuhkan untuk menyebutkan namanya dengan jelas dalam rangka memperingatkan manusia darinya, maka ini termasuk nasehat bagi Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin serta mereka semua secara umum. Terlebih lagi jika orang-orang tersebut terkenal di tengah-tengah masyarakat, mereka berbaik sangka kepadanya, serta tertipu dengan kaset-kaset dan kitab-kitabnya.

√ - Maka wajib mentahdzirnya dengan menjelaskan bahwa orang tersebut memiliki kesalahan ini dan itu.

√ - Dia tidak boleh dibiarkan dan tidak bisa dipercaya lagi karena kelakuan dia, karena dengan bersikap mendiamkan akan menimbulkan bahaya terhadap manusia. Jadi wajib menyingkap hakekatnya, bukan dalam rangka ingin mencela atau melampiaskan kemarahan, tetapi semata-mata bertujuan untuk menyampaikan nasehat bagi Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin serta mereka semua secara umum.

📚[Al-Muntaqa min Fataawa Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan 1/405, Fatwa no. 239]


[ نص السؤال ]

عنوان2لقد تفشى بين الشباب ورع كاذب، وهو أنهم إذا سمعوا الناصحين من طلبة العلم أو العلماء يحذرون من البدع وأهلها ومناهجها، ويذكرون حقيقة ما هم عليه، ويردون عليهم، وقد يوردون أسماء بعضهم، ولو كان ميتًا؛ لافتتان الناس به، وذلك دفاعًا عن هذا الدين، وكشفًا للمتلبسين والمندسين بين صفوف الأمة؛ لبث الفرقة والنزاع فيها، فيدعون أن ذلك من الغيبة المحرمة؛ فما هو قولكم في هذه المسألة؟

[ نص الجواب ]

عنوان2القاعدة في هذا التنبيه على الخطأ والانحراف، وتشخيصه للناس، وإذا اقتضى الأمر أن يصرح باسم الأشخاص، حتى لا يغتر بهم، وخصوصًا الأشخاص الذين عندهم انحراف في الفكر أو انحراف في السير والمنهج، وهم مشهورون عند الناس، ويحسنون بهم الظن، فلا بأس أن يذكروا بأسمائهم، وأن يحذر منهم.والعلماء بحثوا في علم الجرح والتعديل، فذكروا الرواة وما يقال فيهم من القوادح، لا من أجل أشخاصهم، وإنما من أجل نصيحة الأمة أن تتلقى عنهم أشياء فيها تجن على الدين أو كذب على رسول الله . فالقاعدة أولاً أن ينبه على الخطأ، ولا يذكر صاحبه، إذا كان يترتب على ذكره مضرة، أو ليس لذكره فائدة، أما إذا اقتضى الأمر أن يصرح باسمه لتحذير الناس منه، فهذا من النصيحة لله وكتابه ورسوله ولأئمة المسلمين وعامتهم، خصوصًا إذا كان له نشاط بين الناس، ويحسنون الظن به، ويقتنون أشرطته وكتبه، لابد من بيان وتحذير الناس منه؛ لأن في السكوت ضررًا على الناس؛ فلا بد من كشفه، لا من أجل التجريح أو التشفي، وإنما من أجل النصيحة لله وكتابه ورسوله ولأئمة المسلمين وعامتهم.

📚[إضغط هنا مصدر الفتوى: المنتقى من فتاوى فضيلة الشيخ صالح بن فوزان بن عبد الله الفوزان: ج1 / ص405، رقم الفتوى في مصدرها: 239]

____
Keterangan:
Ada sedikit kekurangan dan perbedaan antara audio dan transkrip yang ada di sahab net, silahkan membandingakan keduanya. Kami memilih untuk menyesuaikan dengan audionya. (pent)

________

Url:
[ Video: https://youtu.be/TVZuhFQsGM0 ]
[ Transkrip: http://bit.ly/Fw400603 ]

📀 // Unduh:
| https://t.me/Mp3_kajian/1649

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Dari situs ForumSalafy•Net // Dari: Sahab•Net { https://goo.gl/um4cuH }

0 komentar

Post a Comment