Wednesday, August 9, 2017

Wajib Menyandarkan Faedah Ilmiyyah Kepada Pengucapnya

[ ● ] Kenapa kita menuntut orang agar menyebutkan referensi (sumber/rujukan)?

[ Verifikasi Terhadap Dalil, Menyebutkan Referensi dan Menisbatkan Perkataan Kepada Pengucapnya ]

Berkata al-Imam Ibnu Abdil Bar rahimahullah:

“Dikatakan; Sesungguhnya termasuk daripada barakahnya ilmu adalah menyandarkan sesuatu (dari faedah ilmiyyah) kepada pengucapnya.” [Jaami' Bayaanil 'Ilmi wa Fadhlih, 2/922]

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah:

“Maka barangsiapa hendak menukil satu ucapan dari suatu kelompok (orang), hendaknya dia menyebutkan nama pengucapnya dan penukilnya. Jika tidak demikian, maka setiap orang sanggup untuk berdusta.” [Minhaju Sunnah, 2/518]

Berkata Ibnul Mubarak rahimahullah:

“Sanad adalah bagian dari agama. Seandainya bukan karena adanya sanad, niscaya setiap orang akan berbicara (dalam agama) apa yang dia mau.” [Al-Majruhin, 1/181]

Berkata al-Imam an-Nawawi rahimahullah:

“Dan termasuk dari nasehat adalah menyandarkan faedah yang berbobot kepada pengucapnya.
(✔️) Barang siapa berbuat demikian, niscaya teberkahi usaha dan kondisi (diri)nya.
(✘) Dan barang siapa yang menyamarkannya dan menyamarkan pada apa yang dia ambil dari ucapan selainnya (agar terkesan) sebagai ucapannya, maka sudah sepantasnya untuk tidak terambil manfaat dari ilmunya dan tidak pula teberkahi dalam kondisi (diri)nya.” [Bustanul 'Arifin, 29]

Berkata asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah:

“Kita saat ini hidup di masa banyak orang berbicara tanpa ilmu. Karenanya wajib atas setiap orang utk tdk bersandar kepada sembarang fatwa kecuali dari seorang (ulama) yang dikenal dan tepercaya.” [Liqo'al Baabil Maftuh: 16/32]

[ ● ] لماذا نطالب الناس بذكر المصدر؟

[ التثبت من الأدلة وذكر المصدر ونسب الكلام إلى قائله ]

قال الإمام ابن عبد البر رحمه الله:

{ يقال إن من بركة العلم أن تضيفَ الشيء إلى قائله. } [الجامع، ٢/٩٢٢]

قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله:

{ فمن اراد ان ينقل مقالة عن طائفة فليسم القائل والناقل ، وإلا فكل أحد يقدر على الكذب. } [منهاج السنة، 518/2]

قال ابن المبارك رحمه الله:

{ الإسناد من الدين ولولا الإسناد لقال مَنْ شاء ما شاء. } [المجروحين، 1/181]

قال الإمام النووي رحمه الله:

{ ومن النّصيحة أن تضاف الفائدة الّتي تستغرب إلى قائلها، فمن فعل ذلك بورك له في علمه وحاله، ومن أوهم ذلك وأوهم فيما يأخذُ من كلام غيره أنه له، فهو جدير أن لا يُنْتفَع بعلمه، ولا يباركُ له في حاله. } [بستان العارفين، ص 29]

قال العثيمين رحمه الله:

{ إننا في عصر كٓثُر فيه المتكلمون بغير علم، ولهذا يجب على الإنسان ألا يعتمد على أي فتيا إلا من شخص معروف موثوق. } [لقاء الباب المفتوح، 16/32]

••••
📮http://ift.tt/2lzxjNF [M.U.S]
🌍www.alfawaaid.net

₪ Dari Channel Telegram @AshHabusSunnah // Arsip dari WA Forum Ahlussunnah Ngawi // Alih Bahasa: Al-Ustadz Syafi'i al-Idrus hafizhahullah

➥ #Manhaj #ilmu #sanad #adab #menukil #sumber #referensi #rujukan #bicara #jangandusta #jujur #amanah

0 komentar

Post a Comment