Tuesday, February 27, 2018

[Meluruskan Syubhat] Bantahan Terhadap Seorang Ulama Ahlus Sunnah Berarti Melazimkan Celaan Kepadanya!! (02)


🚇[MELURUSKAN SYUBHAT] BANTAHAN TERHADAP SEORANG ULAMA AHLUS SUNNAH BERARTI MELAZIMKAN CELAAN KEPADANYA!! (02)

Asy-Syaikh al-‘Allamah Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah al-Fauzan hafizhahullah wa ra’ah berkata:

نحن إذا رددنا على بعض أهل العلم وبعض الفضلاء؛ ليس معنى هذا أننا نبغضه أو نتنقصه وإنما نُبَيِّن الصواب، ولهذا يقول بعض العلماء لما أخطأ بعض زملائه، قال: {فلان حبيبنا، ولكن الحق أحب إلينا منه}، هذا هو الطريق الصحيح.

ولا تفهموا أن الرَّد على بعض العلماء في مسألة أخطأ فيها معناه تَنَقُّص لـه أو بُغض، بل ما زال العلماء يرد بعضهم على بعض، وهم اخوة ومتحابون. ولا يجوز لنا أن نأخذ كل ما يقوله الشخص أخذاً مسلّماً أصاب أو أخطأ، لأن هذا تعصُّب.

الذي يؤخذ قوله كله ولا يترك منه شيئاً هو رسول الله عليه الصلاة والسلام، لأنه مبلِّغ عن ربه، لا ينطق عن الهوى، أما غيره فهم يخطئون ويصيبون، وإن كانوا من أفضل الناس، هم مجتهدون يخطئون ويصيبون.

❒ Kami apabila membantah sebagian ahlu ilmi (‘ulama) dan sebagian orang-orang yang memiliki keutamaan, bukan berarti kami membencinya atau menjatuhkannya, tetapi kami hanyalah menjelaskan kebenaran.

(•) Oleh karena itu sebagian ‘ulama ketika ada teman-temannya yang berbuat salah, ia mengatakan, “Fulan adalah orang yang kita cintai, akan tetapi kebenaran itu lebih kami cintai,” Inilah jalan yang benar.

❒ Jangan kalian pahami bahwa bantahan terhadap sebagian ulama tentang sebuah masalah yang dia tersalah padanya berarti menjatuhkan harga dirinya atau benci kepadanya.

✓- Para ‘ulama senantiasa membantah sebagian ulama lainnya, namun mereka tetap saling bersaudara dan saling mencintai.

✓- Kita tidak boleh mengambil setiap ucapan individu tertentu begitu saja baik itu benar ataupun salah karena ini merupakan ta’ashub (fanatik).

❒ Yang berhak diambil seluruh ucapannya dan tidak boleh ditinggalkan sedikitpun hanyalah Rasulullah [ﷺ],

(•) karena beliau adalah mubaligh dari Rabb-nya. Dan beliau tidaklah berbicara berdasarkan hawa nafsu.

(•) Adapun selain beliau, maka mereka bisa salah dan bisa benar meskipun mereka adalah manusia yang paling utama. Mereka adalah para mujtahid (ahli ijtihad) yang bisa salah dan bisa benar.

📚[Al-Ajwibah al-Mufidah ‘an Asilahtil Manahij al-Jadidah, 176]

Url: http://bit.ly/Fw390611 { Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Channel Telegram @ForumSalafy {https://goo.gl/HY7gmw} // Dari: @alssilf_alssalih {http://koo.re/DPRus}

0 komentar

Post a Comment