❱ Asy-Syaikh Arafat bin Hasan hafizhahullah
◈ Ibnu Hibban menyebutkan dalam Shahihnya (1/210)[¹]:
(Pasal) Penyebutan (hadits) tentang wajibnya seseorang masuk an-Nar (neraka) jika ia menisbatkan (ucapan/perbuatan) kepada al-Musthofa -ﷺ- (Nabi Muhammad) dalam keadaan ia tidak mengetahui keshahihan (riwayat) itu.
[تثبتوا فيما تنسبونه لنبيكمﷺ فالأمر خطير]
◈ قال ابن حبان في صحيحه ٢١٠/١: ذكر إيجاب دخول النار لمن نسب الشيء إلى المصطفى ﷺ وهو غير عالم بصحته.
◈ قال ابن حبان في صحيحه ٢١٠/١: ذكر إيجاب دخول النار لمن نسب الشيء إلى المصطفى ﷺ وهو غير عالم بصحته.
•••
Catatan Kaki:
[¹] Berdasarkan hadits Rasulullah -ﷺ-:
《 ومن كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار 》
“Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah dia bersiap-siap menempati tempat duduknya di neraka.”📚[Hadits mutawatir. Diantaranya diriwayatkan oleh para imam ahlul hadits yang 7 (Ahmad, al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah) dan ahlul hadits lainnya dari banyak sekali sahabat. Asy-Syaikh al-Albani rahimahullah menyebutkan satu per satu nama sahabat yang meriwayatkan hadits itu dalam Shahihul Jami' no hadits 6519)]
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
₪ Dari Channel Telegram @GoresanFawaid // Dari Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS) - Muraja'ah: al-Ustadz Kharisman hafizhahullah // Sumber: https://twitter.com/Arafatbinhassan/status/771544098532569089
➥ #Manhaj #memastikan #tatsabbut #menyandarkan #hadits #kepada_nabi
0 komentar
Post a Comment