Sunday, December 20, 2020

Kesejukan Air Mengalir Bahwa Al-Haq Diterima Meskipun Dari Orang Majhul Dan Kafir ( Bag. 2 :: Seri 3 )



🚇KESEJUKAN AIR MENGALIR BAHWA AL-HAQ DITERIMA MESKIPUN DARI ORANG MAJHUL DAN KAFIR

( Bag. 2 :: Seri 3 )

Oleh: Asy-Syaikh Abul ‘Abbas Yasin bin ‘Ali al-Hausyabi al-‘Adani rahimahullah

▶️ [ 3 ] “Menerima Berita” lebih umum dari pada “Menerima Kebenaran”

Berita adalah merupakan kata yang memiliki cakupan makna yang sangat luas, masuk di dalamnya berita yang benar dan berita yang salah. Apabila engkau memperhatikan tulisanku secara seksama maka engkau akan memahami mana di antara dua kalimat di atas yang saya maksudkan.[ ² ] Maka perhatikan kembali tulisan saya yang telah lalu, akan kamu dapatkan kepuasan di sana Insya Allah.


▶️ [ 4 ] Beda antara “Menerima kebenaran dari orang yang majhul dengan “Menerima riwayat/berita yang dibawanya.”

Dari penjelasan yang lalu diketahui bahwa ketika kita menerima kebenaran dari orang yang majhul;

(•) hanyalah kita menerimanya karena apa yang disampaikannya itu memang sesuai dengan al-Haq itu sendiri.

(•) Tidaklah kita menerimanya karena kita mentazkiyyah/merekomendasi orangnya, karena dia tetap di atas kondisinya (yakni tetap majhul).

Adapun tentang “menerima berita yang dibawanya” maka perlu dua hal berikut:

(a) Melihat jenis kemajhulannya

(b) Meneliti berita yang dibawanya, apakah ada berita-berita yang benar sebagai penguat atas berita yang disampaikannya ataukah tidak.

—// Jika bentuk kemajhulannya adalah sampai pada tingkatan tidak diketahuinya identitas si pembawa berita, maka berita yang dibawanya otomatis tertolak, sedangkan kita tetap beramal dengan berita shahih yang telah kita ketahui sebelumnya.

—// Namun kalau kemajhulannya hanya sampai pada tingkatan tidak diketahui tempat tinggal dan keadaannya, maka beritanya tidak diterima sampai ada berita pasti yang menguatkan apa yang disampaikannya. Hal ini adalah perkara yang telah ma’ruf dikalangan ulama’ ahli hadits dan para pakar peneliti sanad hadits.

Dan ini merupakan jawaban bagi mereka-mereka yang masih bertanya-tanya: “Jika berita yang dibawa oleh orang kafir dan majhul itu adalah benar, lantas mengapa kita tidak langsung saja mengambil kebenaran tu dari al-Kitab dan as-Sunnah dan meninggalkan apa yang mereka bawa??

Segala puji hanya milik Allah, dan semoga sholawat beserta salamku tersampaikan kepada Nabiyullah.

— Selesai. Alhamdulillah.

Catatan:
[ ² ] Yakni yang dimaksudkan penulis adalah “menerima kebenaran”, bukan “menerima berita”.

📮••••[ Edisi Faidah ]
/ t.me/ukhuwahsalaf
/ www.alfawaaid.net

✍🏻__ [ Dari ]
/ bit.ly/3pnSfVk

0 komentar

Post a Comment