Monday, July 20, 2020

Enam Golongan Orang Yang Mengucapkan { Kami Bersama Ulama' Kibar }


🚇ENAM GOLONGAN ORANG YANG MENGUCAPKAN { KAMI BERSAMA ULAMA' KIBAR }

:: 01 ::

❱ Asy-Syaikh Ubaid Al-Jabiriy (hafizhahullah) ditanya:

“Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, dan semoga Allah memberkahimu.

Pertanyaan pertama, penanya bertanya:

’Saat ini banyak pernyataan { KAMI BERSAMA ULAMA' KIBAR } yang didengungkan oleh sebagian pemuda dan kami dapati yang diinginkan mereka (dengan ucapannya itu) bukan sebagaimana yang dimaksud oleh ahlul-haq.

Maka bagaimana bimbingan anda? Semoga Allah menjaga anda.”

[ Maka jawaban beliau -hafizhahullah- ]

“Ungkapan ini masih bersifat umum. Sungguh telah jelas bagiku berdasarkan penelitian tentang keadaan orang yang mengucapkannya.

Sesungguhnya mereka ada beberapa golongan:


[※] PERTAMA:

(•) Yaitu orang yang mendalam ilmunya, istiqamah di atas manhaj yang haq, dikenal sifat nasihatnya kepada ummat dan senang jika ummat mendapatkan kebaikan.

(•) Dikenal kesungguhannya mendakwahkan as-Sunnah, membela as-Sunnah dan ahlussunnah sesuai al-Kitab dan as-Sunnah serta sesuai sirah salafush-sholih.

(•) Mereka adalah setiap orang yang hidup sepeninggal Rasulullah [ﷺ] yang berada di atas jejaknya serta di atas pondasi para sahabat (radhiyallahu 'anhum) kemudian orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan.


[※] KEDUA:

(•) Yaitu thalibul ilmi (penuntut ilmu) yang memiliki kapasitas untuk berfatwa, berdakwah, mengajar manusia,

(•) Dan tidak diketahui memiliki penyelisihan terhadap ahlussunnah meskipun mereka belum mencapai derajat mujtahid.


[※] KETIGA:

(•) Yaitu thalibul ilmi yang mencintai as-Sunnah, yang memilah dan memilih diantara manusia yang sekiranya bagus untuk membantunya dalam mendalami Agama Allah dan untuk bisa membedakan antara sunnah dan lawannya (yaitu bid'ah),

(•) Dengan belajar kepada beberapa masyayikh yang mulia, dia mondar-mandir belajar diantara mereka, mengambil ilmu dari mereka dan tidak menyelisihi mereka.

(•) Dan melalui mereka, dia mencintai para ulama sebelumnya. Dia belajar akhlak yang mulia dan bimbingan dari mereka.


[※] KEEMPAT:

(•) Yaitu orang awam, akan tetapi mencintai as-Sunnah dan Ahlussunnah.

(•) Dia diberi hidayah oleh Allah subhaanahu wa ta'ala untuk tidak mengambil ilmu kecuali dari ahlussunnah saja, sama saja apakah yang diambil ilmunya adalah Ulama Mujtahid (kibar) atau ulama yang keilmuannya di bawahnya.

(•) Dia mencintai para ulama di setiap masa dan tempat.


[※] KELIMA:

(•) Yaitu orang awam, akan tetapi dia hanya ingin mengambil ilmu dari ulama tertentu yang hidup di masanya.

(•) Ulama tersebut di atas kebaikan, akan tetapi perbuatannya memilih ulama tertentu (diiringi sikap apriori terhadap ulama lainnya) adalah kesalahan

Karena termasuk perbuatan meremehkan ulama lainnya dari kalangan teman-temannya, saudara dan anak-anak mereka yang termasuk orang-orang yang memungkinkan bagi dia untuk meminta fatwanya. Dan mereka adalah orang-orang yang pantas untuk berfatwa dan mengajarkan ilmu.

(Perbuatan type orang kelima ini) adalah salah, menyelisihi petunjuk salafush-shalih. Dalil yang menunjukkan kekeliruannya adalah fakta yang pernah terjadi di masa Ahlussunnah dari kalangan tabi'in dan yang setelah mereka.

— Para ulama tabi'in (thabaqat setelah sahabat), mereka mengeluarkan fatwa di saat sahabat (masih hidup) dan tidak ada seorangpun yang membantah fatwa mereka.

— Para tabi'in juga mengajarkan ilmu, namun mereka tidak diboikot oleh orang-orang sezamannya dalam keadaan sebagian sahabat masih hidup.

— Para tabi'in, demikian juga mereka, mereka berfatwa dan mengajarkan ilmu dalam keadaan tabi'in lainnya maupun ulama selevel-nya tidak memboikotnya.


[※] KEENAM:

(•) Yaitu pengikut hawa nafsu, yang terfitnah, mubtadi' yang sesat.

(•) Sesungguhnya orang seperti ini tidaklah menginginkan dengan ucapannya { KAMI BERSAMA ULAMA KIBAR } kecuali berdasarkan hawa nafsu mereka ... hawa nafsunya.

(•) Dan sumber madzhabnya hanya satu yaitu ulama yang sesuai keinginannya dan tidak menginginkan yang lainnya.


:: 02 ::
~ ~ ~ ~ ~ ~ // ~ ~ ~ ~ ~ ~

Inilah 6 golongan orang yang mengucapkan { KAMI BERSAMA ULAMA KIBAR }.

(•) 4 golongan pertama; Mereka di atas kebaikan.

(•) Golongan ke 5; Keliru, perlu diberi nasihat dan diingatkan tentang kesalahannya ini.

(•) Sedangkan golongan ke 6; Dia adalah orang yang jahat, durhaka, sesat
dan menyesatkan.”


🚇مقولة (نحن مع العلماء الكبار) عند بعض الشباب وأحوال القائلين لها

[ سئل شيخنا عبيد حفظه الله ]

جزاك الله خير شيخنا وبارك الله فيكم, هذا السؤال الأول ؛ يقول السائل: تكثر مقولة؛ نحن مع العلماء الكبار عند بعض الشباب، ونجد أنهم يريدون بها غير ما يريد أهل الحق, فما هو توجيهكم - حفظكم الله-؟

[ فأجاب حفظه الله ]

هذه عبارةٌ مُجملة, وقد تبيَّن لي بالاستقراء لأحوال من يقولها أنهم أصناف:

#أحدهم: من هو على رسوخٍ في العلم، واستقامة على منهج الحق, عُرِفَ نُصْحُهُ للأمة، ومحبَّته الخيرَ لهم, عُرِفَ بالدعوة إلى السُّنة، ونُصرتها، ونصرة أهلها من الكتاب والسُّنة, وعلى وَفْقِ سيرة السلف الصالح, وهم كلُّ من مضى بعد رسول الله – صلَّى الله عليه وسلَّم – على أثره, وأساس أولئكم الصحابة – رضي الله عنهم – ثُمَّ من تَبِعَهم بإحسان.

#الثاني: طالبُ علمٍ متأهِّل بأن يشتغل بالفتوى، والدعوة، وتعليم الناس، ولم تُعرَف منه المخالفة لأهلِ السُّنة، وإن لم يكن مُجْتَهِدًا.·

#الثالث: طالبُ علم محبٌّ للسُّنة ميَّز بين الناس فاختار من يصلح له عوْنًا على التفقه في دينِ الله، والتمييز بين السُّنة وضَدِّها على مشايخ فضلاء يتنقل بينهم، ويأخذ عنهم ولم يُخالفهم، وبواسطتهم أحبَّ من قبلهم، أَخَذَ عنهم السَّمْتَ والهَدِي.

#الرابع: عامِّي لكنه محبٌّ للسُّنة ولأهلها وهداه الله – سبحانه وتعالى – إلى أن لا يأخذ العلم إلَّا عن صاحبِ سُنَّة، سواءً كان هذا العالم مجتهدًا أو دونه، فأحبَّ العلماء في كُلِّ زمانٍ ومكان.

#الخامس: عاميٌّ يريدُ بالعلماء صِنْفًا معيَّنًا من أهل زمانه هم على خير، لكن اختياره هذا خطأ، لأنه هضم من دونهم من أقرانهم وإخوانهم وأبنائهم مِمَّن يمكنه أن يَسْتَفْتِيَهم، وهم يصلحون للفتوى والتعليم، فهذا مُخْطِئ، مُخالفٌ هدْيَ السلف الصالح، والدَّليل على خَطَئِه ما مشى عليه أهل السُّنة من التابعين ومن بعدهم، فالتَّابعون كانوا يُفتون في عصر الصحابة ولم يَرُدَّ أحدٌ فتواهم، كان يُعَلِّمون ولم يهجرهم المعاصرون مع وجود الصحابة، والتابعون لهم كذلك؛ يفتون ويُعَلِّمون ولم يهجرهم التابعون ولا أقرانهم.

#السادس: صاحب الهوى المفتون المبتدع الضَّال؛ فإنه لا يريد بهذه المقولة إلَّا من هواهم هواه، والمَسْرَبُ واحد، فهم العلماء عنده ولا يريد غيرهم. هذه أصناف هؤلاء القائلين؛ فأربعةٌ منهم على خير، والخامس مخطئ فيُناصح ويُنَبَّه على هذا الخطأ، والسادس هذا هو الشرير المارد الضَّال المُضِل.

bit.ly/Fw411112
📮••••|Edisi| t.me/s/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

✍🏻__Dari: t.me/s/KEUTAMAANILMU //\\ Dari: t.me/s/Nataouan //\\ Dari: Sahab•Net { bit.ly/30vBE6r }

0 komentar

Post a Comment