Thursday, April 9, 2020

Awas!! Orang² Jahil Tapi Sok Tampil Berbicara Urusan Agama!! | Menyingkap Syubhat Jabariyyah

🚇AWAS!! ORANG² JAHIL TAPI SOK TAMPIL BERBICARA URUSAN AGAMA!! | MENYINGKAP SYUBHAT JABARIYYAH


📹| https://bit.ly/VidF410802

Salah satu oknum jamaah tabligh @ JT berkata:


Yang terkena virus corona orang katakan rajawali, saya termasuk mengangkat jenazahnya, termasuk shalati lagi, maka saya bertetangga lagi, maka di shalati di masjid saya, mengapa kau takut dengan penyakit corona?, takutlah kepada Allah, karena Allah lah yang memberikan penyakit, Allah lah yang mematikan bukan corona,

Kalau ada orang bilang yang mati karena corona, ini adalah imannya rusak, dia mati karena ajalnya, karena ajalnya Allah datangkan corona

InsyaAllah shalatlah di mesjid, kalau ada orang yang melarang ke mesjid, ini orang rusak otaknya

BANTAHAN:

Ini kata-kata yang menunjukkan kesombongannya, karena manusia tidak tahu ajal seseorang, jangan jangan dia ajalnya dengan wabah pandemi sekarang ini, wallahu'alam kita tidak tahu. Seharusnya seorang muslim itu beriman kepada taqdir

Benar, kita menyatakan bahwa ajal itu ditangan Allah Subhanahu wa ta'ala,

فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya (Al Araf : 34)

Kita semua muslim beriman, tetapi kita bukan jabriyyah aliran yang menafikan usaha

Jabriyyah adalah kelompok yang berkeyakinan tidak perlu usaha dan sebab, dengan dalih apa kata taqdir

Sesungguhnya usaha tidak menafikan kepada taqdir, kita semua beriman kepada taqdir tetapi kita harus berupaya dan terus berusaha

Kalau kita beralasan taqdir, kemudian tidak berusaha dan tidak berupaya, itu adalah aliran jabriyyah, bukan ahlus sunnah

Qodariyyah adalah kelompok yang mengingkari taqdir dan bersandar penuh kepada sebab, sedangkan jabriyyah yang berkata kami beriman kepada taqdir maka tidak perlu usaha

Salahnya bukan kata kata beriman kepada taqdirnya, salahnya adalah kalimat ga perlu berupaya, ga perlu berusaha

Beberapa orang yang mirip kalimatnya dengan jabriyyah yang menyatakan tidak perlu kita takut corona

Rasullullah Shalallahu 'alaihi wasallam mengatakan,

فِرَّ مِنَ الْمَجْذُوْمِ فِرَارَكَ مِنَ الأَسَدِ

“Larilah dari penderita kusta seperti engkau lari dari singa" (HR. Muslim)

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam yang mengajarkan untuk menjauh

Juga dalam hadits yang shahih yang menyatakan kalau wabah sudah melanda sudah melanda satu kota satu negeri maka jangan kalian datangi, disuruh untuk menghindar jangan mendatanginya

Sedangkan orang yang ada ditempat yang sudah terkena musibah, maka jangan keluar ke tempat lain, khawatir dia sudah terkena penyakit tersebut dan menyebar ke tempat yang lain

Maka kata Syaikh Al Albani rahimahullah dan kata para ulama, sesungguhnya sebabnya dari dua kalimat dari Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam tadi sama, yang tidak terkena wabah jangan mendatangi tempat yang terkena wabah, juga orang yang dalam keadaan di tempat terkena wabah jangan keluar, sesungguhnya sebabnya sama, jangan sampai virus itu menyebar lebih luas, maka ini jelas usaha dan upaya, itu baru satu masalah

Ada masalah lain, kita harus menaati penguasa, apalagi penguasa itu memerintahkan dengan perintah yang ma'ruf, perintah yang baik, yakni perintah agar kita terjaga dari wabah covid-19.

Itu perintah yang baik masyaAllah, pemerintah yang sayang kepada rakyatnya, kemudian dikatakan dengan kalimat-kalimat yang jelek, tidak perlu menjauh, ini namanya kebodohan

Sungguh ucapan orang yang menyatakan orang orang yang lari dari masjid karena corona, berarti otaknya rusak, maka para ulama terdahulu menyatakan "termasuk udzur adalah untuk tidak pergi ke masjid ketika dikhawatirkan ada wabah bencana penyakit"

Jangan sampai berkata "shalat khauf dalam keadaan perang kita shalat, kenapa dalam keadaan pandemi saja kita ga shalat ke masjid ?" beda jauh antara keduanya

Adapun perang kita tahu musuhnya, terlihat jelas nyata dihadapan kita, maka ketika shalat yang satu shaf berdiri, satu shaf ruku', sujud, yang berdiri berjaga-jaga melihat musuh

Kalau virus penyakit, apakah terlihat ? Kemudian yang satu berjaga jaga agar covid-19 jangan masuk ? Justru virus ini tidak terlihat

Demikian pula yang berikutnya, bahwasannya wabah penyakit dalam keadaan menyebar tidak tentu arahnya, kita harus dan disunnahkan untuk menghindar

Lagipula shalat khauf juga bermacam macam bentuknya, diantaranya shalat dalam keadaan berlari, menghindar dari bahaya. Boleh shalat keadaan berlari, itu juga shalat khauf

Sekarang kita tidak perlu sejauh itu dalam keadaan berlari, shalat dirumah dalam keadaan dikhawatirkan diluar sana, apalagi berkumpulnya manusia yang banyak bisa jadi salah satu sebab terkena virus, maka ratusan orang akan terkena

Sumber: @IniFaktaBukanFitnah

0 komentar

Post a Comment