Friday, November 16, 2018

Acara Peringatan Maulid Nabi Bukan Ajaran Islam Yang Dibawa Oleh Nabi [ﷺ] Dan Para Shahabatnya


🚇ACARA PERINGATAN MAULID NABI BUKAN AJARAN ISLAM YANG DIBAWA OLEH NABI [ﷺ] DAN PARA SHAHABATNYA

(➊) ❱ Berkata Taajuddin al-Fakihani rahimahullahu ta'ala tatkala ditanya perihal peringatan maulud Nabi:

{ ﻻ ﺃﻋﻠﻢ ﻟﻬﺬا اﻟﻤﻮﻟﺪ ﺃﺻﻼ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺏ ﻭﻻ ﺳﻨﺔ، ﻭﻻ ﻳﻨﻘﻞ ﻋﻤﻠﻪ ﻋﻦ ﺃﺣﺪ ﻣﻦ ﻋﻠﻤﺎء اﻷﻣﺔ، اﻟﺬﻳﻦ ﻫﻢ اﻟﻘﺪﻭﺓ ﻓﻲ اﻟﺪﻳﻦ، اﻟﻤﺘﻤﺴﻜﻮﻥ ﺑﺂﺛﺎﺭ اﻟﻤﺘﻘﺪﻣﻴﻦ؛ ﺑﻞ ﻫﻮ ﺑﺪﻋﺔ ﺃﺣﺪﺛﻬﺎ اﻟﺒﻄﺎﻟﻮﻥ، ﻭﺷﻬﻮﺓ ﻧﻔﺲ اﻏﺘﻨﻰ ﺑﻬﺎ اﻷﻛﺎﻟﻮﻥ. }

[+] “Aku tidak mengetahui landasan (merayakan/memperingati, red) maulud Nabi ini pada kitab (al-Qur'an ) dan tidak pula pada sunnah (hadits), dan tidak dinukilkan amalnya dari satu orangpun ulama umat, yang mereka adalah tauladan dalam urusan agama ini, yang mana mereka adalah orang yang berpegang teguh pada atsar orang-orang terdahulu; Bahkan amalan tersebut adalah kebid'ahan yang telah dibuat-buat oleh orang-orang yang tidak ada lagi pekerjaan (baththol), dan nafsu syahwatnya yang mengenyangkan orang-orang yang suka memakan harta haram (akkalun).”

📚[Al-Maurid Fi 'Amal al-Maulid, al-Fakihani (1/9) Cet. Dar al-'Aashimah - Riyadh]

* * *

(➋) ❱ Berkata Syaikh al-'Allamah al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah:

{ هذا إمام دار الهجرة يقول بلسانٍ عربيٍ مبين: 《 فمالم يكن يومئذٍ ديناً؛ فلا يكون اليوم ديناً. 》 اليوم الاحتفال بالمولد النبوي دين، ولولا ذلك ما قامت هذه الخصومة بين علماء يتمسكون بالسنة وعلماء يدافعون عن البدعة. كيف يكون هذا من الدين ولم يكن في عهد الرسول صلى الله عليه وسلم ولا في عهد الصحابة ولا في عهد التابعين ولا في عهد أتباع التابعين؟! }

[+] … Inilah Imam Negeri Hijrah [¹] mengatakan dengan lisan Arab yang nyata:

“Apa yang pada hari itu bukan sebagai agama; maka dia pada hari ini bukanlah sebagai agama.”

Pada hari ini acara memperingati maulid Nabi adalah agama (sudah menjadi kebiasaan sebagian besar ummat Islam, red), dan kalaulah bukan karena itu tentulah tidak akan terjadi pertikaian ini diantara para ulama yang berpegang teguh dengan sunnah dan para ulama yang membela kebid'ahan.

Bagaimana hal ini bisa diterima sebagai agama (yang benar, red)
padahal belum pernah ada di zaman Rasul [ﷺ] dan tidak juga di zaman para shahabat
serta tidak pula di masa tabi'in, bahkan tidak ada di masa tabi'ut tabi'in?!

{ الإمام مالك من أتباع التابعين، وهو من الذين يشملهم حديث: 《 خير القرون قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم. 》 يقول الإمام مالك: 《 ما لم يكن حينئذٍ ديناً لا يكون اليوم ديناً، ولا يَصلُح آخر هذه الأمة إلا بما صَلُح به أولها. 》 }

Imam Malik termasuk dari tabi'ut tabi'in, dan beliau termasuk orang yang dimaksud di dalam hadits:
/※ / “Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian orang-orang yang setelah mereka, kemudian orang-orang yang setelah mereka.”

Berkata Imam Malik:
/※ / “Apa yang pada hari itu (di masa hidupnya Rasulullah dan para shahabatnya, red) bukan sebagai agama maka pada hari ini bukan merupakan agama, dan tidaklah menjadi baik akhir umat ini kecuali dengan (mengikuti) kebaikan yang dilakukan generasi awalnya.”

📚[Silsilah al-Huda wa an-Nuur, Syaikh al-Albani no. Kaset 1/94]

* * *

(➌) ❱ Berkata Fadhilatus syaikh Ibnu Baaz rahimahullah:

{ لا ينبغي للعاقل أن يغتر بكثرة من يفعله - أي المولد النبوي - من الناس في سائر الأقطار، فإن الحق لا يعرف بكثرة الفاعلين. }

“Tidak sepantasnya bagi yang berakal untuk tertipu dengan banyaknya orang yang melakukannya -yakni peringatan maulid Nabi- dari manusia di beberapa penjuru bumi, karena kebenaran tidak dikenal dengan banyaknya orang-orang yang berbuat.”

📚[Rasail fi Hukmi al-Ihtifal bi al-Maulid an-Nabawi, 61]

—(▴) Catatan: (▴)—
[¹] Negeri Hijrah yang dimaksud adalah kota Madinah, dan imam yang dimaksud adalah Imam Malik bin Anas rahimahullah. (Pent)

Url: http://bit.ly/Fw400309 { Judul dari Admin dengan sedikit penyesuaian }
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: FIK @Forum_ilmiyahKarangAnyar

0 komentar

Post a Comment