Tuesday, March 20, 2018

Teguran Keras Asy-Syaikh Rabi’ al-Madkhali Terhadap Para Pengobar Fitnah ash-Sha’afiqah


🚇TEGURAN KERAS ASY-SYAIKH RABI’ AL-MADKHALI TERHADAP PARA PENGOBAR FITNAH ASH-SHA’AFIQAH

[ Sebuah Penjelasan Yang Terang Dalam Kunjungan Salafiyyin Tunisia Kepada Asy-Syaikh Rabi’ al-Madkhali ]

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله.

Allah telah mengaruniakan kepada kami untuk mengunjungi negeri dua Tanah Suci untuk menunaikan umrah, dan Allah memudahkan untuk kami berjumpa dengan guru kita al-Allamah al-Walid Rabi' bin Hady al-Madkhaly, hal itu berlangsung pada malam 29 Jumadal Akhirah 1439H. Dan beliau telah memberikan bimbingan kepada kami dan saudara-saudara kami di Tunisia dengan beberapa nasehat, dan hal itu disampaikan dalam bentuk tanya jawab, dan berikut ini yang paling penting darinya:

❒//❒
MUHAMMAD BIN HADY TIDAK MEMILIKI BUKTI WALAUPUN SEBESAR BIJI SAWI!!

(➊) [ Pertanyaan Pertama ]

Syaikh kami yang semoga Anda selalu dilindungi oleh Allah, di antara kami di Tunisia ada para pemuda yang suka mencela saudara-saudara mereka dan menyebut mereka dengan "sha'afiqah"[¹] dan "za'anif" dan mereka fanatik kepada asy-Syaikh Muhammad bin Hady.

[ Jawaban ]

Muhammad bin Hady tidak memiliki bukti-bukti, dia tidak memiliki walaupun separo hujjah.

قُلْ هَاتُوْا بُرْهَانَكُمْ إِِنْ كُنتُمْ صَادِقِيْنَ.

“Katakanlah: Tunjukkanlah bukti-bukti kalian jika kalian orang-orang yang jujur.” [QS. Al-Baqarah: 111]

Bantahlah mereka dengan ayat ini dan yang semisalnya, dan tuntutlah mereka agar menunjukkan bukti-bukti.

Apa itu “sha'afiqah”?! Artinya adalah orang-orang yang tidak memiliki ilmu, padahal yang mereka tuduh itu sebagian mereka ada profesor dan mahasiswa, doktor, magister, dan orang-orang yang sibuk berdakwah.

قُلْ هَاتُوْا بُرْهَانَكُمْ إِِنْ كُنتُمْ صَادِقِيْنَ.

“Katakanlah: Tunjukkanlah bukti-bukti kalian jika kalian orang-orang yang jujur.” [QS. Al-Baqarah: 111]

Jika mereka tidak jujur maka mereka adalah para pendusta dan zhalim. Orang yang mencela manusia tanpa bukti adalah seorang pendusta!! Janganlah kalian mencela siapapun kecuali berdasarkan hujjah dan bukti-bukti yang terang seperti matahari!!

Muhammad bin Hady tidak memiliki bukti apapun, dia tidak memiliki dalil walaupun sebesar biji sawi, tidak ada padanya kecuali kezhaliman!!

[ Penanya ]

Fitnah ini telah menyebar luas di Tunisia!!

[ Asy-Syaikh Rabi ]

Fitnah ini telah memecah belah Salafiyyun di dunia seluruhnya, tersebar luas di semua tempat, dan tidak hanya di negeri kalian saja!!!

❒//❒
YANG MENCELA SALAFIYYUN DENGAN SEBUTAN "SHA'FIQAH" WAJIB BERTAUBAT DAN MEMINTA MAAF

(➋) [ Pertanyaan Kedua ]

Diantara kami sebagian pemuda ada yang tersungkur dalam setiap fitnah, ketika sebuah fitnah datang dia jatuh ke dalamnya, kemudian dia bertaubat, lalu datang fitnah yang lain diapun jatuh ke dalamnya lagi, kemudian dia bertaubat, terus demikian.

[ Jawaban ]

Tidak sepantasnya seperti ini, katakanlah kepada mereka agar mereka selalu berhati-hati dalam bersikap dan jangan terburu-buru, dan hendaklah mereka kokoh (di atas kebenaran –pent) seperti gunung.

(➌) [ Pertanyaan Ketiga ]

Bagaimana taubat orang yang jatuh dalam kesalahan semacam ini, dan dia suka mencela saudara-saudaranya dan menuduh mereka dengan sebutan sha'afiqah?

[ Jawaban ]

Hendaknya dia bertaubat dan meminta maaf kepada orang-orang yang dia cela.

[ Pertanyaan ]

Bagaimana jika mereka menulis celaan mereka di halaman internet?

[ Jawaban ]

Hendaknya mereka bertaubat dan memposting permintaan maaf mereka di halaman tersebut.

— — — — —
Catatan:
[¹] Istilah ini pertama kali dimunculkan oleh asy-Syaikh Muhammad bin Hadi, yang mengandung makna celaan dan penghinaan terhadap masyaikh Salafiyyin di kota Madinah khususnya. Seperti asy-Syaikh DR. Arafat, asy-Syaikh Abdul Ilah al-Juhani, asy-Syaikh Bandar al-Khaibari, asy-Syaikh Abdul Wahid al-Madkhali, asy-Syaikh Abdullah bin Shalfiq, dll (Tim “Manhajul Anbiya”, ed)

(02)
❒//❒
FANATIKUS MUHAMMAD BIN HADI ADALAH ORANG-ORANG YANG BUTA!!

(➍) [ Pertanyaan Keempat ]

Wahai syaikh kami, sebagian saudara-saudara kami penuntut ilmu di Madinah telah meninggalkan majelis asy-Syaikh Muhammad bin Hady, maka mereka (fanatikus Muhammad bin Hady) mengumumkan hajr (menjauhi, memboikot, dan memutuskan hubungan) terhadap saudara-saudara kami tersebut.

[ Jawaban ]

Pihak yang meng-hajr mereka itu zhalim, dan tidak sepantasnya mereka melakukan hal itu. Orang-orang yang fanatik membela kebathilan dan dan taqlid (membebek) tanpa bukti dan tanpa hujjah, mereka itu adalah orang-orang yang buta, dan ini adalah cara ahlul ahwa'.

❒//❒
ASY-SYAIKH MUHAMMAD BIN HADY TIDAK MEMILIKI BUKTI APAPUN YANG DITERIMA OLEH PARA ULAMA

(➎) [ Pertanyaan Kelima ]

Sebagian mereka jika kami bantah dan kami katakan kepada mereka, "Beliau tidak memiliki bukti." Mereka menjawab, “Akan datang bukti-buktinya.”

[ Jawaban ]

Akan... Akan... Ini merupakan kedustaan. Dia tidak memiliki bukti-bukti. Jika mereka benar-benar menunjukkan bukti-bukti maka kita akan mengikuti bukti, tetapi dia mencela orang lain dengan kebathilan maka tidak kita ikuti. Asy-Syaikh Muhammad tidak memiliki bukti-bukti. Dia datang menunjukkan sebuah ucapan dan kami telah membacanya, namun kami tidak mendapatkan bukti apapun. Orang-orang yang mereka cela itu sebagian mereka mahasiswa dan para doktor. Dia telah merendahkan saudara-saudaranya dan mencemarkan nama baik mereka tanpa hujjah dan bukti!!

Jangan menerima ucapan siapapun yang mencela Salafiyyun tanpa hujjah dan tanpa penjelasan!!

Jadilah kalian bersaudara yang saling menolong seperti tubuh yang satu, jika salah satu anggota tubuh merasakan sakit maka seluruh tubuh ikut merasakannya dengan tidak bisa tidur dan demam!!

Orang-orang yang fanatik terhadap ucapan Muhammad bin Hady secara bathil dan taqlid kepada ucapannya secara bathil tanpa dalil dan tanpa bukti, mereka itu terdidik dengan tarbiyyah yang buruk, mereka tidak terdidik dengan tarbiyyah salafiyyah.

❒//❒
MENGHADANG KEBATHILAN DAN MEMBELA ORANG YANG TERZHALIMI BUKAN MENYIBUKKAN DIRI DENGAN FITNAH, TETAPI KEWAJIBAN

(➏) [ Pertanyaan Keenam ]

Sebagian orang jika kami ajak bicara dia menjawab, “Saya tawaqquf (tidak berpihak atau tidak bersikap), diam, dan tidak akan masuk ke dalam fitnah ini!!”

[ Jawaban ]

Wajib atas mereka untuk menghadang kebathilan dan melawan kezhaliman.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

إِنْ تَنصُرُوْا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ.

“Jika kalian membela agama Allah pasti Allah akan menolong kalian dan mengokohkan kalian.” [QS. Muhammad: 7]

❒//❒
ANJURAN UNTUK MERUJUK KEPADA ASY-SYAIKH UBAID AL-JABIRY DAN ASY-SYAIKH ABDULLAH AL-BUKHARY KETIKA MENGHADAPI FITNAH

(➐) [ Pertanyaan Ketujuh ]

Ketika terjadi berbagai fitnah diantara Salafiyyun, siapakah diantara masyayikh yang Anda nasehatkan untuk merujuk kepada mereka?

[ Jawaban ]

Kalian bisa menghubungi asy-Syaikh Ubaid dan asy-Syaikh al-Bukhary, dan kalian juga bisa bertanya kepada saya dan kepada Salafiyyun yang berjalan mengikuti bimbingan mereka.

// — // — //

Terakhir asy-Syaikh Rabi' menasehatkan untuk saling mencintai, dan beliau mengatakan,

“Hendaklah kalian kokoh, dan janganlah kalian seperti buih yang dibawa banjir!” Beliau mengulanginya 3 kali.

Semoga Allah melindungi guru dan orang tua kita Rabi' bin Hady, menjadikan beliau sebagai kebahagiaan (buat Salafiyyun), serta memberkahi umur dan ilmu beliau.

صلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.

Hadir dalam majelis tersebut beberapa ikhwah dari Tunisia, diantaranya:

(•) Ahmad Shaqr
(•) Syarif Mushaddiq
(•) Amin Labidh
(•) Muhammad Mathimith
(•) Ridhwan Maj'y

✍️Dibaca dan diizinkan penyebarannya oleh syaikh kita al-Allamah Rabi' bin Hady al-Madkhaly // Malam Ahad, 1 Rajab 1439H

Url: http://bit.ly/Fw390701 { Judl dari Admin}
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Channel Telegram @JujurlahSelamanya // Dari: http://ift.tt/2GKNDms

0 komentar

Post a Comment