Wednesday, January 23, 2019

Bahayanya Menjatuhkan Seseorang Karena Dosa Masa Lalu Yang Dia Telah Bertaubat Darinya


🚇BAHAYANYA MENJATUHKAN SESEORANG KARENA DOSA MASA LALU YANG DIA TELAH BERTAUBAT DARINYA

(i) ❱ Al-Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah mengatakan:

{ كانوا يقولون: مَن رمى أخاه بذنبٍ قد تاب منه، لم يمُت حتى يَبتليه الله به. }

Salaf kita dulu mengatakan,
“Siapa yang mencela saudaranya karena suatu dosa yang padahal telah dia tinggalkan; niscaya dia tidak akan mati hingga Allah juga mengujinya dengan dosa itu.”

📚[Faidhul Qadir, VI/183]

Jadikan ini sebagai teguran bagi kita agar jangan sampai melakukan hal di atas. Hanya pada Allah kita mohon pentunjuk. - Al-Ustadz Hari Ahadi hafizhahullah

* * *

🚇BUAT ORANG-ORANG YANG TIDAK MAU MENERIMA TAUBAT ORANG LAIN!!

(ii) ❱ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

{ وليس من شــرط المتقين ونحوهم أن لا يقع منهم ذنب، ولا أن يكونوا معصومين من الخطأ والذنوب، فإن هـذا لو كان كذلك لم يكن في الأمة متق، بل من تاب من ذنوبه دخل في المتقين. }

[ + ] “Bukan termasuk syarat orang-orang yang bertakwa dan semisalnya
dengan tidak muncul sebuah dosa pun dari mereka,
dan tidak pula mereka harus ma'shum (terjaga) dari kesalahan dan dosa-dosa,

(※) karena jika demikian
maka di umat ini tidak akan ada satu orang pun yang bertakwa,

(※) bahkan siapa saja yang bertaubat dari dosa-dosanya
maka dia termasuk orang-orang yang bertakwa.”

📚[Minhajus Sunnah, jilid 2 hlm. 82]

* * *

🚇KEJAHATAN TERHADAP ORANG LAIN AKAN DISEGERAKAN BALASANNYA DI DUNIA

(iii) ❱ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

{ ‏الباغي يصرع في الدنيا وإن كان مغفورا له مرحوما في الاخرة. }

[ + ] “Orang yang berbuat jahat terhadap orang lain akan tersungkur binasa di dunia,
walaupun dia diampuni dan dirahmati di akhirat nanti.”

📚[Al-Istiqamah, jilid 2 hlm. 247]

* * *

🚇ENGKAU JAGA KEHORMATANNYA, ITU LEBIH BAIK

(iv) ❱ Kata Abud Darda, satu ketika Rasulullah bersabda:

{ مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيْهِ, رَدَّ اللهُ وَجْهَهُ النَّارَ. }

[ + ] “Siapa yang menjaga baik-baik kehormatan saudaranya yang akan dicemarkan orang, maka pada hari kiamat kelak, Allah akan menolak api neraka dari mukanya.”

📚[Hasan. Lihat ash-Shahihah, no. 580]

(※) Saat genderang perang Tabuk ditabuh, Ka'ab bin Malik termasuk sahabat yang tak ikut berperang. Tentu, hal itu merupakan sebuah aib bagi para laki-laki kala itu.

— Saat tiba dilokasi Tabuk, Rasulullah pun bertanya:

{ ما فعل كعب بن مالك؟ }

“Apa yang sedang dikerjakan Ka'ab (sehingga ia tak ikut berperang?).”


— Tiba-tiba, salah seorang dari Bani Salamah berkata:

{ يا رسول الله حبسه برداه، والنظر في عطفيه }

“Wahai Rasulullah, ia sibuk ngurusi selendang dan mantelnya.”

— Sontak Mu'adz bin Jabal menyanggahnya demi membela kehormatan Ka'ab:

{ بئس ما قلت، والله يا رسول الله ما علمنا عليه إلا خيرًا }

“Buruk sekali omonganmu itu. Demi Allah wahai Rasulullah, kami tidak mengetahui sedikitpun dari pribadi Ka'ab bin Malik melainkan hanya kebaikan.”

√- Mendengar hal itu, Rasulullah pun terdiam.

📚[HR Muslim, no. 2769]

—// Menjaga kehormatan orang lain memang bukan hal sulit. Menutupi kekurangannya pun bukan yang rumit. Hanya saja, seringnya kita terjebak jeratan setan, hingga tak sadar seolah diri ini tak punya kekurangan. Semoga Allah menjaga kita, amin

Url: http://bit.ly/Fw400514
📮••••|Edisi| t.me/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber:
(i) Tg @Riyadhus_Salafiyyin
(ii) Tg @JujurlahSelamanya
(iii) Tg @ForumSalafy / Dari: https://goo.gl/eG6qsG
(iv) Tg @warisansalaf

0 komentar

Post a Comment