Wednesday, September 26, 2018

Sanad, Kekhususan Umat Ini


🚇SANAD, KEKHUSUSAN UMAT INI

❱ Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin hafizhahullah

Sanad[*] merupakan kekhususan yang mulia yang dimiliki umat ini. Kekhususan ini tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya. Sanad termasuk bagian agama yang agung kedudukannya.

Dalam kitab Tarikh Baghdad, al-Hafizh al-Khathib al-Baghdadi meriwayatkan dengan sanadnya, pada biografi Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad al-Amin al-Bukhari, sampai kepada Abdan, salah seorang murid Abdullah bin al-Mubarak, beliau rahimahullah berkata:

Aku mendengar Abdullah bin al-Mubarak berkata,

{ الْإِسْنَادُ عِنْدِي مِنَ الدِّينِ وَلَوْلَا الْإِسْنَادُ لَقَالَ مَنْ شَاءَ مَا شَاءَ }

“Sanad itu menurutku termasuk bagian agama. Kalau bukan karena sanad, semua orang bisa berkata apa pun yang dia kehendaki.”

√ - Ucapan Al-Imam Ibnul Mubarak ini termasuk kalimat yang terbaik dan terbagus untuk menunjukkan kedudukan sanad dalam agama.

Al-Hakim Abu Abdillah an-Naisaburi rahimahullah mengatakan dalam kitabnya, Ma’rifat Ulumul Hadits, setelah menyebutkan ucapan Abdullah bin al-Mubarak di atas:
“Kalau bukan karena sanad, upaya para ulama hadits mencarinya, dan ketekunan mereka menghafalnya, akan hilanglah panji-panji Islam. Para pelaku kesyirikan dan kebid’ahan akan semakin kokoh memalsukan hadits-hadits dan memutarbalikkan sanad, karena apabila hadits-hadits Rasulullah [ﷺ] kosong dari sanad, jadilah ia sebagai hadits yang terputus.”

Ketika menafsirkan ayat — “Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan kaummu.” [Az-Zukhruf: 44]

Al-Imam Malik rahimahullah berkata,
“Maknanya adalah ucapan seorang rawi, ‘Ayahku telah menyampaikan kepadaku dari kakekku’.”

Abdullah bin Mubarak rahimahullah juga berkata,
“Permisalan seseorang yang mencari urusan agamanya tanpa sanad seperti orang yang memanjat atap tanpa tangga.”

Beliau rahimahullah berkata juga,
“Pembeda antara kita dengan kaum itu adalah qawain.”

= ‘Qawain’ adalah sanad sedangkan ‘kaum itu’ ialah ahlul bid’ah dan yang menyerupai mereka.

Sufyan ats-Tsauri rahimahullah mengatakan,
“Sanad itu senjata orang mukmin. Apabila seorang mukmin tidak memiliki senjata, dengan apa dia melawan musuh?”

Beliau rahimahullah juga berkata,
“Sanad itu perhiasan bagi hadits. Barang siapa yang memerhatikannya, ia telah beruntung.”

📚[Lihat Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, tahqiq Khalil Makmun Syiha, 1/28—30]

Wallahu a’lam bish-shawab.

—(▴) Catatan: (▴)—
[*] Sanad adalah rantai rawi (pembawa hadits) yang menukilkan ucapan hingga sampai kepada orang yang mengucapkannya. (red.)

Url: http://bit.ly/Fw400107
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Situs AsySyariah•Com {https://goo.gl/oNJaDg}

0 komentar

Post a Comment