Tuesday, June 26, 2018

Apa Sebab Adanya Akidah Yang Benar Dan Akidah Yang Salah?


🚇APA SEBAB ADANYA AKIDAH YANG BENAR DAN AKIDAH YANG SALAH?

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin -rahimahullah- menjawab:

Ini pertanyaan yang aneh? Yaitu jika demikian katakanlah: Apa sebab ada mukmin dan kafir? Apa sebab ada orang yang fasik dan orang yang taat?

Kita jawab:

Sebabnya adalah bahwa ini hikmah Allah ‘azza wa jalla,

•• sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

{ هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ فَمِنكُمْ كَافِرٌ وَمِنكُم مُّؤْمِنٌ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ }

“Dia-lah yang menciptakan kamu, maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang beriman. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” [QS. At-Taghaabun: 2]

•• Dan Allah Ta’ala berfirman:

{ وَلَوْ شَاء رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلاَ يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ }

“Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.” [QS. Huud: 118]

— Yaitu: (Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia) di atas agama yang satu dan akidah yang satu

•• namun:

{ وَلاَ يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ ﴿١١٨﴾ إِلاَّ مَن رَّحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ ... }

“Mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka.” [QS. Huud: 118-119]

Seandainya tidak ada perselisihan ini maka sungguh penciptaan surga dan neraka itu sia-sia. Sebab neraka itu butuh adanya penghuni dan surga butuh ada penghuninya. Sehingga mesti ada perselisihan (perbedaan antara kebenaran dan kebatilan).

Namun yang selayaknya dia katakan yaitu:

Apa batasan-batasan akidah yang benar dan akidah yang rusak?

Dan jawaban kita atas pertanyaan ini kita katakan:

Segala (keyakinan)yang sesuai dengan apa yang Nabi [ﷺ] dan para shahabatnya berada di atasnya maka itulah akidah yang shahihah. Dan segala apa yang menyelisihi mereka maka itulah akidah yang rusak.

Demikian pula dalam hal amalan-amalan badaniah (fisik)Segala (amalan)yang cocok dengan apa yang Nabi [ﷺ] dan para shahabatnya berada di atasnya maka itulah amalan yang shalih. Dan segala amalan yang tidak seperti amalan mereka maka itulah amalan yang rusak.

Dan perkara ini yang sepantasnya untuk kita bertanya tentangnya.

Sepatutnya untuk kita membahas:

Apakah kita dalam akidah dan amalan kita sudah sesuai dengan apa yang Nabi [ﷺ] dan para shahabatnya berada di atasnya ataukah kita menyelisihinya?

📚[Fataawa Nuurun ‘alad Darb, 1/38-39]

Url: http://bit.ly/Fw391015
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: WA Salafy Sumatera // ✍️Muhibbukum fillah: Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidani hafizhahullah

0 komentar

Post a Comment