Home /
Adab /
Akhlaq /
Akidah /
Biografi /
Fatwa /
Fiqih /
Manhaj /
Nasehat /
Wapadalah!! Bahaya Mengolok-Olok Ajaran Agama & Sunnah Nabi [ﷺ]
Saturday, July 4, 2020
Wapadalah!! Bahaya Mengolok-Olok Ajaran Agama & Sunnah Nabi [ﷺ]
🚇WAPADALAH!! BAHAYA MENGOLOK-OLOK AJARAN AGAMA & SUNNAH NABI [ﷺ]
Istihza’ (mengolok-olok) Sunnah (ajaran) Nabi [ﷺ] berarti mengolok-olok Islam. Ini adalah perbuatan dosa besar. Namun, sebagian orang menilainya sebagai suatu hal yang biasa. Bahkan, terkadang dianggap lelucon yang menggelikan karena perbuatan tersebut dinilai main-main dan tidak serius. Seolah-olah orang yang melakukannya tidak menanggung dosa atau tanggung jawab apa pun. Padahal, perbuatan itu dinilai oleh syariat sangat berbahaya dalam segala keadaannya.
Ketika Nabi [ﷺ] bersama kaum muslimin pergi menuju Perang Tabuk, dalam sebuah majelis seseorang berkata, “Kami tidak melihat ada yang lebih rakus, lebih dusta, dan lebih penakut daripada para pembaca Al-Qur’an kita itu (yang dia maksud adalah para sahabat Nabi [ﷺ]).”
Seseorang menanggapinya, “Kamu dusta. Justru kamu adalah munafik. Saya benar-benar akan sampaikan kepada Rasulullah [ﷺ].”
Berita itu pun sampai kepada Rasulullah [ﷺ]. Turunlah ayat Al-Qur’an kepada beliau [ﷺ]. Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma mengatakan, “Saya melihat orang itu bergantung pada tali unta Rasulullah [ﷺ] dan kakinya tersandung-sandung batu sambil mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, kami hanya main-main.’
Namun, Rasulullah [ﷺ] terus mengatakan,
{ قُلۡ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمۡ تَسۡتَهۡزِءُونَ ٦٥ لَا تَعۡتَذِرُواْ قَدۡ كَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡۚ }
“Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kalian memperolok-olok? Jangan kalian cari uzur. Kalian telah kafir setelah iman kalian.”
📚[At-Taubah: 65—66] [Hasan, HR. Ibnu Abi Hatim dan ath-Thabari; dinilai hasan oleh Syaikh Muqbil rahimahullah dalam ash-Shahihul Musnad min Asbabin Nuzul, 108]
Mengomentari masalah ini, Syaikh Sulaiman bin Abdillah mengatakan,
“Para ulama telah bersepakat tentang kafirnya orang yang melakukan sesuatu dari perbuatan itu. Barang siapa mengolok-olok Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, atau agama-Nya, dia telah kafir secara ijmak (kesepakatan para ulama), walaupun dia bermain-main dan tidak bermaksud mengolok-oloknya.”
📚[Taisir al-‘Azizil Hamid, hlm. 617]
▶️ Karena Melecehkan Sesuatu Dari Syariat Adalah Kekafiran Kepada Allah
Hal yang serupa ditegaskan oleh Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah.
Kata beliau, “Barang siapa mengolok-olok sesuatu dari kitab Allah atau Sunnah Rasul-Nya yang sahih, melecehkannya, atau merendahkannya, dia telah kafir terhadap Allah Yang Maha Besar.”
📚[Taisir al-Karimir Rahman, hlm. 343]
▶️ Melecehkan Satu Bagian Syariat Sama Dengan Melecehkan Seluruh Syariat
Bahkan, Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah mengatakan,
“Barang siapa mengolok-olok salah satu dari As-Sunnah, berarti ia mengolok-olok semuanya. Sebab, yang terjadi pada orang tersebut (pada kisah di atas, -red.) ialah mengolok-olok Rasul dan para sahabatnya sehingga turunlah ayat ini. Kalau begitu, mengolok-olok perkara ini saling terkait.”
📚[Kitabut Tauhid, hlm. 39]
▶️ Lantas bagaimana hukumnya mengolok-olok ilmu dan orang yang berilmu, apakah termasuk dalam hukum ini?
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan masalah ini.
Kata beliau, “Yang benar dalam hal ini adalah dirinci. Kalau mengolok-olok ilmu syariat atau orang yang berilmu karena ilmunya, ini merupakan kemurtadan. Tidak ada keraguan dalam masalah tersebut karena hal itu adalah perbuatan merendahkan dan meremehkan sesuatu yang Allah subhanahu wa ta’ala besarkan, serta mengandung penghinaan dan pendustaan terhadapnya.
Adapun mengolok-olok orang yang berilmu dari sisi lain, seperti pakaian, ambisi terhadap dunia, kebiasaannya yang tidak sesuai dengan kebiasaan manusia yang tidak ada hubungannya dengan syariat, atau sebab yang serupa dengan itu, yang semacam ini tidak sampai murtad. Sebab, perbuatannya ini tidak kembali pada urusan agama, tetapi pada perkara lain.”
📚[Catatan kaki Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah terhadap Fathul Majid hlm. 526]
Semestinya ketika melihat sesuatu yang berkaitan dengan keagamaan dan sesuai dengan Sunnah Nabi, kita tidak mengolok-olok, menghina, merendahkan, mengejek, menjadikannya bahan tertawaan, atau semacamnya. Walaupun As-Sunnah itu bertentangan dengan adat istiadat atau kita menganggapnya asing dan aneh serta belum bisa melakukannya. Mestinya kita mendukung, dan di sisi lain kita meminta ampun kepada Allah subhanahu wa ta’ala karena belum bisa melaksanakannya, bukan malah mengejek.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala selalu memberikan taufik-Nya kepada kita untuk selalu melakukan apa yang Dia ridhai dan cintai.
catatan:
( seperti melecehkan pria yg berjenggot, pria yg berpakaian tidak isbal, melecehkan wanita bercadar, melecehkan syariat poligami, melecehkan syariat pembagian harta menurut ilmu faraidh, melecehkan & merusak syariat jihad yg benar, melecehkan syariat tahdzir yg di bawa oleh para ulama ahlussunnah serta orang² yg menerapkannya, merusak prinsip² al-wala' wal bara' yg benar & menggantinya dgn kaidah² baru yg bid'ah, melecehkan orang yang memperingatkan dari bertasyabbuh kepada cara beragama, berakhlak, beradab, bermuamalah serta cara hidupnya orang kafir yang menyimpang dari syariat Islam, dll. -ed)
#miftach #miftach_cool #miftachul_choiry #ustadz_miftach #ustadz_jigong #JIL #JIN
⛓ bit.ly/Fw411105 { Judul dari Admin }
📮••••|Edisi| t.me/s/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
✍🏻__ Dari: AsySyariah•Com { bit.ly/3gwK9EV } - Ditulis oleh Ustadz Qomar Suaidi, Lc. hafizhahullah
Share this
Related Articles :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search This Blog
Paling Dilihat
-
🚇DAFTAR ASATIDZAH SALAFY INDONESIA Ibnu Sirin rahimahullah berkata: “Sesungguhnya ilmu ini adalah agama maka lihatlah kepada siapa engk...
-
🚇SIAPAKAH KHAWARIJ ITU? ❱ Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah (Mufti Kerajaan Arab Saudi Terdahulu) [ Pertanyaan ] Siapakah ...
-
🚇BAGAIMANAKAH KAIDAH MENGANGKAT TANGAN KETIKA BERDOA? ❱ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin -rahimahullah- pernah ditanyakan: ...
-
🚇SANAD TERMASUK BAGIAN DARI AGAMA ❱ Dirangkum oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah [※] Tanpa sanad seseorang bisa menga...
-
🚇SIKAP SEORANG YANG BERILMU SAAT TERJADI FITNAH (i) ❱ Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata: { فالعالم الحاذق ا...
-
🚇JUJURLAH DALAM MENILAI UCAPAN ❱ Asy-Syaikh Muhammad bin Ghalib hafizhahullah • لا تعوّد نفسك الاعتراض مباشرة لكل قول تبغضُ صاحبه. •...
-
🚇HIKMAH DI BALIK DITAHDZIRNYA AHLUL BID'AH ❱ Telah dikatakan kepada Yusuf bin Asbath:[¹] { ﺃﻣﺎ ﺗﺨﺎﻑ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﻫﺬﻩ ﻏﻴﺒﺔ !!! } “Ken...
-
🚇WASIAT AL-IMAM RABI' BIN HADI AL-MADKHALI HAFIZHAHULLAH KEPADA AHLUSSUNNAH & DUKUNGAN AGAR BERGABUNG DI BAWAH PANJI KHALIFA HAFT...
-
🚇ASY-SYAIKH RABI' BIN HADY: “(JALAN DR. MUHAMMAD BIN HADY) LEBIH BURUK DARI HADDADIYYAH.” 🔥BARU🔥 (09/09/1439H) Malam ini yang ...
-
🚇RINGKASAN HIKAYAT PARA DA‘I PENGOBAR FITNAH ❱ Asy-Syaikh Khalid bin Dhahwy azh-Zhafiry hafizhahullah ■ [ 1 ] Babak Pertama: Mengoba...
Blog Archive
-
▼
2020
(116)
-
▼
July
(12)
- Enam Golongan Orang Yang Mengucapkan { Kami Bersam...
- [Video] Bolehkah Shaf Berjarak Dalam Shalat Berjamaah
- [Video] Boleh Isbal Jika Tidak Sombong?!!
- Tidak Mengingkari Orang Yang Menyelisihi Kebenaran...
- #Menyingkap #Syubhat #Hizbiyyin #Fans_Rodja #Firan...
- Batasan & Cakupan Bid’ah Meliputi Seluruh Urusan D...
- Tanda-Tanda Ahlussunnah .. Ketaatan Mereka Kepada ...
- Tanda-Tanda Ahlussunnah .. Mereka Adalah Orang Yg ...
- Apakah Sunnah Nabi Itu?
- Wapadalah!! Bahaya Mengolok-Olok Ajaran Agama & Su...
- Jujurlah Dalam Bermanhaj - Nasehat untuk Ikhwah yg...
- Mengenal Sejumlah Penyimpangan 'Ali Hasan al-Halab...
-
▼
July
(12)
0 komentar
Post a Comment