Monday, March 18, 2019

Tanggapan Terhadap Audio Seorang Yang Bernama Ghufran


🚇TANGGAPAN TERHADAP AUDIO SEORANG YANG BERNAMA GHUFRAN

[ Pertanyaan ]

Bismillah, afwan ustadz telah beredar rekaman audio seorang yang bernama Ghufran, isinya pernyataan dan tuduhan terhadap al-Ustadz Luqman hafizhahullah dan LJ. Bagaimana tanggapan ustadz terhadap pernytaan tersebut?

[ Jawaban ]

Bismillah, terkait apa yang antum tanyakan tentang rekaman Ghufron tentang Ustadz Luqman, menurut saya ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.

(※) Pertama:
Saya melihat penyebaran audio ini ada tendensi tertentu. Ada orang-orang tertentu yang memanfaatkannya untuk suatu kepentingan, yaitu menjauhkan umat dari dakwah salafiyah. Intinya bukan Ustadz Luqmannya.

(※) Kedua:
Audio ini disebarkan seluas-luasnya, sampai kalangan Rodja cs pun dapat. Yang menyebarkan umumnya adalah orang-orang yang selama ini memusuhi dakwah ini.

(※) Ketiga:
Kalau intinya pada permasalahan kasus kezaliman, mengapa tidak dibahas antara dua pihak yang terkait saja, untuk diperbincangkan sebab-musababnya, pelakunya, hakikat kejadiannya, siapa yang benar dan siapa yang salah, dan sebagainya?! Akan tetapi, justru –baru-baru– sengaja diaudiokan dan disebarkan, termasuk kepada orang-orang yang selama ini memusuhi dakwah salafiyah. Tampak sekali ada pembisik dengan tendensi tertentu.

(※) Keempat:
Menurut saya, pembuat pernyataan mestinya berpikir bahwa metode yang dia tempuh seperti ini, bisa jadi justru menyebabkan dia berdosa. Hal ini dilihat dari sisi bahwa audionya sedikit banyak telah membuat orang lari dari dakwah salafiyah.

(※) Kelima:
Alhamdulillah dakwah yang dibawa oleh para ustadz dakwah salafiyah di Indonesia ini adalah dakwah yang jelas, rujukannya jelas, prinsip dakwahnya jelas, akidahnya jelas, tata cara ibadahnya jelas, metode dakwahnya jelas, selalu berusaha meniti jejak as-salafush shalih dan ulama yang mengikuti mereka. Apa yang didakwahkan mereka bisa dilihat dengan jelas melalui media asatidzah dalam berdakwah, seperti majalah asy Syariah yang sudah lebih dari 120 edisi, dan dauroh asatidzah di berbagai bidang ilmu yang audio mereka tidak terhitung, kurikulum pondok pesantren yang kian banyak. Mengapa seseorang tidak melihat lantas menilai dakwah ini berdasarkan sesuatu yang sangat nyata tersebut? Akan tetapi justru menilainya melalui kasus yang masih perlu didudukkan.

(※) Keenam:
Kita semua dan para ustadz bahkan ulama, tidak ada yang maksum. Saya bisa salah, Anda juga bisa salah. Apakah merupakan sikap yang benar bila dakwah ini dan para ustadznya ditinggalkan disebabkan kesalahan sebagian kita? Bila memang terbukti salah.

(※) Ketujuh:
Yang cukup mengherankan saya, setiap fitnah yang bergejolak menimpa dakwah ini, selalu saja mengungkit kesalahan di masa LJ. Perlu diketahui bahwa LJ bergerak dengan fatwa ulama. Dan walhamdulillah perjuangan mereka sangat bermanfaat bagi Islam dan muslimin, terutama di Maluku. Tidak dimungkiri juga bahwa sebagai manusia mereka juga punya salah. Atas dasar itulah ulama kita memfatwakan agar LJ dibubarkan. Para ustadz pun membubarkan. Termasuk yang paling berjasa dalam menasihati panglima JUT pada kesalahan-kesalahannya, dan membubarkan LJ adalah ustadz Luqman Ba'abduh.

(※) Kedelapan:
Para asatidzah pun di berbagai kesempatan telah menerangkan melalui berbagai media, ceramah, buku, dan majalah akan taubat mereka dari kesalahan yang pernah terjadi selama perjalanan LJ di Ambon dan lainnya. Namun, yang mengherankan, seolah upaya pencerahan ini tidak pernah ada. Yang lebih mengherankan lagi adalah adanya ustadz-ustadz yang dahulu bergabung dengan LJ, bahkan sebagiannya menjadi dewan fatwa dan dewan pembina, kemudian berseberangan dengan Ustadz Luqman dan teman-temannya, mereka lalu mau cuci tangan dari kesalahan selama perjalanan LJ, kemudian membebankan berbagai kesalahan kepada pihak yang berseberangan. Allahul mustaan.

Ini yang bisa saya jelaskan, semoga mendapat ridha Allah.

✍️Dijawab oleh Al-Ustadz Qomar Su'aidi, Lc hafizhahullah

Url: http://bit.ly/Fw400706
📮••••|Edisi| t.me/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: salafycirebon•com

0 komentar

Post a Comment