Thursday, June 30, 2016

WASIAT ULAMA

Al-Imam al-Muwaffaq Muhammad as-Safarainy rahimahullah
“فاغتنم رحمك الله حياتك النَّفيسة، واحتفظ بأوقاتك العزيزة، واعلم أن مدَّة حياتِك محدودةٌ، وأنفاسك معدودةٌ، فكلُّ نفسٍ ينقص به جزء منك
“Manfaatkanlah -semoga Allah merahmatimu- hidupmu yang berharga, jagalah sebaik-baiknya waktumu yang mahal, dan ketahuilah bahwa masa hidupmu terbatas, nafas-nafasmu bisa dihitung, jadi setiap nafasmu akan mengurangi bagian dirimu.
والعمر كله قصير، والباقي منه هو اليسير، وكل جزءٍ منه جوهرةٌ نفيسةٌ لا عدل لها، ولا خُلف منها، فإنَّ بهذه الحياة اليسيرة خلودُ الأبد في النَّعيم، أو العذاب الأليم.
Umur semuanya pendek, yang tersisa darinya sedikit, dan setiap bagian darinya merupakan permata yang sangat berharga yang tidak ada bandingannya dan tidak tergantikan, karena dengan hidup yang pendek ini akan diraih kekekalan abadi dalam kenikmatan atau adzab yang pedih.
وإذا عادلتَ هذه الحياة بخلود الأبد علمتَ أنَّ كلَّ نَفَسٍ يعدلُ أكثر من ألف ألف ألف عام في نعيم لا خطر له، أو خلاف ذلك، وما كان هكذا فلا قيمة له.
Dan jika engkau membandingkan kehidupan ini dengan kekekalan abadi, engkau akan mengetahui bahwa bahwa setiap nafas sebanding dengan seribu ribu ribu tahun dalam kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan, atau sebaliknya (dalam adzab -pent), dan apa yang keadaannya seperti ini maka tidak ada harganya.
فلا تُضَيِّع جواهرَ عُمركَ النَّفيسة بغير عملٍ، ولا تذهبهَا بغير عوضٍ، واجتهد أن لا يخلو نَفسٌ من أنفاسك إلاَّ في عَمَلِ طاعةٍ أو قربةٍ تتقرب بها.
Maka jangan engkau sia-siakan permata umurmu yang sangat berharga tanpa amal, jangan habiskan tanpa pengganti, dan bersungguh-sungguhlah jangan sampai satu nafas dari nafas-nafasmu kosong kecuali dalam ketaatan atau apa saja yang dengannya engkau mendekatkan diri kepada Allah.
فإنَّك لو كانت معك جوهرةٌ من جواهر الدُّنيا لَسَاءَكَ ذهابها فكيف تُفَرِّطُ في ساعاتك وأوقاتك، وكيف لا تحزن على عُمرك الذَّاهب بغير عوض”
Karena sungguh seandainya engkau memiliki sebuah permata dari permata-permata dunia, pasti kehilangannya akan membuatmu sangat bersedih, maka bagaimana engkau menyia-nyiakan saat-saat dan waktu-waktumu, dan bagaimana engkau tidak bersedih terhadap umurmu yang berlalu tanpa pengganti.”
***
Ghadzaul Albab Syarh Manzhumatul Adab, II/351.

0 komentar

Post a Comment