🚇MENGAPA MENUDUH ZINA ATAU LIWATH TANPA 4 SAKSI YANG TERPERCAYA DIHUKUM CAMBUK?!
❱ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
والرمي بالفاحشة دون سائر المعاصي جعل الله فيه حد القذف، لأن الأذى الذي يحصل به للمرمي لا يحصل مثله بغيره، فإنه لو رمي بالكفر أمكنه تكذيب الرامي بما يظهره من الإسلام، بخلاف الرمي بالفاحشة فإنه لا يمكنه تكذيب المفتري بما يضاد ذلك.
※ “Orang yang menuduh orang lain melakukan fahisyah (zina atau liwath) maka Allah menetapkan hukuman terhadapnya berupa had al-qadzaf (80 kali cambukan), sedangkan tuduhan yang lain tidak mendapatkan hukuman seperti itu,
— karena rasa sakit dalam hati yang dirasakan oleh pihak yang dituduh tidak sama jika dibandingkan dengan tuduhan yang lainnya,
— seandainya dia dituduh kafir dia masih bisa mendustakan pihak yang menuduh dengan cara menampakkan Islam,
— berbeda dengan tuduhan melakukan fahisyah yang tidak mungkin untuk mendustakan penuduh dengan hal-hal yang berlawanan.”
📚[Minhajus Sunnah an-Nabawiyyah, jilid 4 hlm. 346]
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: @ForumSalafy // Dari: https://goo.gl/VyXAAm
0 komentar
Post a Comment