🚇BENARKAH MASALAH CADAR TIDAK BERKAITAN DENGAN KUALITAS IMAN SEORANG HAMBA?!
❱ Asy-Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alus Syaikh hafizhahullah (mantan Menteri Urusan Agama Kerajaan Arab Saudi)
Nabi [ﷺ] bersabda:
{ مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِّسَاءِ. }
“Tidaklah aku meninggalkan setelahku fitnah yang lebih membahayakan pria dibandingkan fitnah wanita.” [Al-Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740]
▶️ Jadi fitnah-fitnah banyak jumlahnya, ujian-ujian bermacam-macam, dan fitnah yang paling membahayakan atas segenap pria adalah fitnah wanita.
Sehingga di dalam sabda beliau [ﷺ] tersebut terdapat anjuran kepada para ulama dan orang-orang yang mendalami agama untuk memperingatkan dan membangkitkan kewaspadaan untuk membendung terfitnahnya para pria oleh para wanita. Dan ulama adalah pewaris para nabi, tugas mereka adalah memperingatkan dari fitnah-fitnah sebagaimana yang dilakukan oleh para nabi, karena itu merupakan tuntutan dari nasehat.
((🔥)) Sesungguhnya langkah pertama menuju terfitnahnya pria oleh para wanita adalah:
(•) mengizinkan mereka untuk membuka penutup wajah,
(•) atau berdandan untuk ditampilkan secara terbuka,
(•) atau campur baurnya mereka dengan pria disertai menampakkan perhiasan mereka.
▶️ Dan jika terfitnahnya pria oleh wanita telah terjadi, maka hati akan menjadi gelap dan pudar cahayanya dari dirinya.
Perhatikan rahasia mendalam yang disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab Raudhatul Muhibbin hlm. 295,
“Dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan bahwa Rasulullah [ﷺ] bersabda dalam khutbah shalat gerhana matahari:
{ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ، وَاَللَّهِ مَا مِنْ أَحَدٍ أَغْيَرُ مِنْ اللَّهِ أَنْ يَزْنِيَ عَبْدُهُ، أَوْ تَزْنِيَ أَمَتُهُ. }
“Wahai umat Muhammad, demi Allah tidak ada seorangpun yang lebih cemburu dibandingkan Allah terhadap perbuatan zina yang dilakukan oleh hamba-Nya yang pria atau yang wanita.”
Dalam penyebutan dosa ini (zina) secara khusus ketika khutbah shalat gerhana matahari terdapat rahasia mendalam yang telah kami singgung dalam bab menundukkan pandangan yang mana hal ini akan mewariskan cahaya di dalam hati.
Oleh karena inilah maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menggabungkan penyebutan perintah untuk melakukannya (menundukkan pandangan) dan ayat tentang cahaya-Nya dalam surat an-Nur, di mana Allah mengumpulkan penyebutan cahaya hati dengan cara menundukkan pandangan dan cahaya-Nya yang permisalannya seperti misykah (semacam lubang di dinding yang tidak sampai tembus) karena keduanya saling berkaitan. Sedangkan Nabi [ﷺ] menggabungkan penyebutan kegelapan hati akibat zina dan kegelapan dunia karena gerhana matahari.
((🔥)) Jadi, pelenyapan iman hamba-hamba Allah atau pelemahannya adalah melalui fitnah (ujian dan cobaan) yang paling membahayakan, yaitu fitnah wanita. Sehingga urusan fitnah wanita akibatnya kembali kepada fitnah dalam urusan agama dan kegelapan hati.
📚[Pengantar kitab Ar-Raddul Ilmi Ala Kitab Tadzkiril Ashab bi Tahrimin Niqab, hlm. 3-4]
Url: http://bit.ly/Fw410301
📮••••|Edisi| t.me/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: Tg @JujurlahSelamanya
0 komentar
Post a Comment