🚇SANAD, KEKHUSUSAN UMAT INI
❱ Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Ubaidah Syafruddin hafizhahullah
Sanad[*] merupakan kekhususan yang mulia yang dimiliki umat ini. Kekhususan ini tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya. Sanad termasuk bagian agama yang agung kedudukannya.
Dalam kitab Tarikh Baghdad, al-Hafizh al-Khathib al-Baghdadi meriwayatkan dengan sanadnya, pada biografi Abu Ishaq Ibrahim bin Muhammad al-Amin al-Bukhari, sampai kepada Abdan, salah seorang murid Abdullah bin al-Mubarak, beliau rahimahullah berkata:
Aku mendengar Abdullah bin al-Mubarak berkata,
{ الْإِسْنَادُ عِنْدِي مِنَ الدِّينِ وَلَوْلَا الْإِسْنَادُ لَقَالَ مَنْ شَاءَ مَا شَاءَ }
— “Sanad itu menurutku termasuk bagian agama. Kalau bukan karena sanad, semua orang bisa berkata apa pun yang dia kehendaki.”
√ - Ucapan Al-Imam Ibnul Mubarak ini termasuk kalimat yang terbaik dan terbagus untuk menunjukkan kedudukan sanad dalam agama.
Al-Hakim Abu Abdillah an-Naisaburi rahimahullah mengatakan dalam kitabnya, Ma’rifat Ulumul Hadits, setelah menyebutkan ucapan Abdullah bin al-Mubarak di atas:
— “Kalau bukan karena sanad, upaya para ulama hadits mencarinya, dan ketekunan mereka menghafalnya, akan hilanglah panji-panji Islam. Para pelaku kesyirikan dan kebid’ahan akan semakin kokoh memalsukan hadits-hadits dan memutarbalikkan sanad, karena apabila hadits-hadits Rasulullah [ﷺ] kosong dari sanad, jadilah ia sebagai hadits yang terputus.”
Ketika menafsirkan ayat — “Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan kaummu.” [Az-Zukhruf: 44]
Al-Imam Malik rahimahullah berkata,
— “Maknanya adalah ucapan seorang rawi, ‘Ayahku telah menyampaikan kepadaku dari kakekku’.”
Abdullah bin Mubarak rahimahullah juga berkata,
— “Permisalan seseorang yang mencari urusan agamanya tanpa sanad seperti orang yang memanjat atap tanpa tangga.”
Beliau rahimahullah berkata juga,
— “Pembeda antara kita dengan kaum itu adalah qawain.”
= ‘Qawain’ adalah sanad sedangkan ‘kaum itu’ ialah ahlul bid’ah dan yang menyerupai mereka.
Sufyan ats-Tsauri rahimahullah mengatakan,
— “Sanad itu senjata orang mukmin. Apabila seorang mukmin tidak memiliki senjata, dengan apa dia melawan musuh?”
Beliau rahimahullah juga berkata,
— “Sanad itu perhiasan bagi hadits. Barang siapa yang memerhatikannya, ia telah beruntung.”
📚[Lihat Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, tahqiq Khalil Makmun Syiha, 1/28—30]
Wallahu a’lam bish-shawab.
—(▴) Catatan: (▴)—
[*] Sanad adalah rantai rawi (pembawa hadits) yang menukilkan ucapan hingga sampai kepada orang yang mengucapkannya. (red.)
Url: http://bit.ly/Fw400107
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net
// Sumber: Situs AsySyariah•Com {https://goo.gl/oNJaDg}
0 komentar
Post a Comment